Rabu, 13 Desember 2017

Gerak cepat, Polisi Bekuk Kawanan Perampok Toko Emas Delima Haurgeulis 1 Pelaku Tewas

Dua pelaku pencurian dengan kekerasan atau curas yang membobol toko emas senilai hampir Rp 500 juta di Kabupaten Indramayu, ditangkap aparat Ditreskrimum Polda Jabar. Para pelaku spesialis curas toko emas yang beraksi antarpulau di Jawa, Madura dan Sumatera ini terkenal nekat dan sadis.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, para pelaku merampok dengan menggunakan senjata api di Toko Mas Delima di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin, 27 November 2017.
“Komplotan pelaku ini berhasil dideteksi keberadaannya di wilayah Kabupaten Subang," kata Agung di Rumah Sakit Sartika Asih, Selasa, 28 November 2017.
Agung mengatakan, jaringan pelaku ini sudah melakukan perampokan toko emas di beberapa daerah di Jatim, Jateng, sebagian Sumatera dan Jabar.
BACA: Di Siang Bolong,Toko Emas Di Haurgeulis Di Todong Perampok Bersenjata api
"Pelaku berjumlah enam orang berhasil diketahui persembunyian di sekitar Subang, yakni di kecamatan Pusakanagara. Saat ditangkap, pelaku melakukan perlawanan, dengan senjata api yang dimilikinya," katanya.
Mantan Kapolda Sumsel ini menjelaskan, anggota Polda Jabar kemudian mengejar para pelaku hingga ke Jawa Tengah.
"Setelah dikepung di kosan di wilayah Subang, para pelaku yang berjumlah tiga orang ini kabur ke arah Jateng, lalu ditembak dengan tindakan tegas dan terukur," paparnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, dalam menjalankan aksinya pelaku berjumlah enam orang saat merampok di Indramayu. Mereka bertugas secara bergantian.
"Jadi dari enam pelaku ini, mereka bagi tugas. Dimana lima orang yang menggasak emas senilai hampir Rp 500 juta, dan satu orang bawa senpi menunggu di luar saat melakukan aksi di Indramayu," katanya.
Yusri menjelaskan, usai menggasak barang jarahan, keenam pelaku kemudian berpencar, tiga pelaku melarikan diri ke arah Subang, Jawa Barat, sementara tiga lainnya ke arah Jateng.
"Yang di Subang dikepung lalu kabur hingga ke Jateng, dilakukan penembakan oleh petugas. Satu pelaku atas nama Ahmad dilakukan tindakan tegas terukur hingga tewas. Satu pelaku atas nama Toha ditembak di bagian paha kiri," jelasnya.


Yusri menegaskan, tiga lainnya setelah beraksi di Indramayu langsung melakukan aksi di Jateng.
"Barang bukti di Indramayu dibawa sama tiga pelaku yang kabur ke Semarang, dan akan kita ambil hari ini berkordinasi dengan Polda Jateng, karena yang tiga orang di Jateng sudah diamankan, satu pelaku masih kita cari," katanya.
Menurut Yusri, peristiwa perampokan toko emas di Indramayu tidak ada kaitannya dengan kegiatan terorisme.
"Murni curas, dan ini gabungan pemain lama dan baru kelihatannya," ujarnya.
Dalam kasus itu polisi menyita barang bukti dari kedua pelaku yang ditembak, yakni satu buah helm, satu buah cincin emas, empat ponsel, dan tiga kendaraan roda dua yang digunakan untuk mencuri emas.

Tidak ada komentar: